Ragam Budaya Dan Ciri Khas Surabaya . Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap kawasan merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya kawasan ini antara lain, kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan.
Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya akan budaya. Beragam etnis bermigrasi ke Surabaya. Sebut saja etnis Melayu, China, India, Arab dan Eropa sementara etnis Nusantara sendiri antara Lain Madura, Sunda, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi tiba dan menetap, hidup bersama serta membaur dengan penduduk orisinil membentuk pluralisme budaya yang kemudian menjadi ciri khas kota Surabaya.
Inilah yang membedakan kota Surabaya dengan kota-kota di Indonesia. Bahkan ciri khas ini sangat kental mewarnai kehidupan pergaulan sehari-hari. Sikap pergaulan yang sangat egaliter, terbuka, berterus terang, kritik dan mengkritik merupakan perilaku hidup yang sanggup ditemui sehari-hari. Bahkan kesenian tradisonal dan kuliner khasnya mencerminkan pluralisme budaya Surabaya.
Budaya Surabaya yang terkenal antara lain Undukan Doro, Musik Patrol dan Manten Pegon. Salah satu upaya pemkot Surabaya untuk melestarikan budaya kota Surabaya ialah dengan pemilihan Cak dan Ning Surabaya, yaitu duta budaya kota Surabaya.
Makanan dari Kota Surabaya yang wajib Anda coba
Makanan khas Surabaya berikutnya ialah tahu tek. Makanan ini berbahan tahu yang dipotong menjadi bebentuk kotak kecil-kecil dan digoreng. Tahu ini disajikan dengan gorengan kentang, kecambah dan ketimun yang dipotong kecil dan panjang ibarat acar. Hidangan ini kemudian dilumuri dengan saus gelap yang terbuat dari ulegan kacang tanah dengan petis, bawang putih dan cabe. Untuk menambah nikmatnya, hidangan yang biasanya dikonsumsi malam hari ini ini juga ditaburi kerupuk udang dan bawang goreng. Disebut tahu tek alasannya ialah penjualnya memakai gerobak dengan kentongan bambu yang berbunyi tek-tek.
Makanan khas Surabaya ini terbuat dari materi lontong, tahu dan letho. Lontong dan tahunya diiris tipis-tipis dan ditaburi remesan lentho. Sajian ini kemudian dilengkapi dengan sejumlah besar tauge yang direbus hingga setengah matang dan diberi kuah. Kecap, sambal dan bawang goreng ditambahkan semoga menciptakan kuliner ini semakin nikmat. Biasanya, orang Surabaya mengkonsumsi kuliner ini bersama dengan sate kerang. Konon, nama lontong balap timbul alasannya ialah dulunya para penjual saling berbalap menuju Wonokromo mengangkut wadah besar untuk mencari pembeli
.
Jenis kuliner khas Jawa Timur ini sangat seru untuk disantap. Dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal menciptakan pengecap tak tahan menahan selera.Pecel ini berbahan dan bumbu ibarat dengan pecel-pecel dari kawasan lainnya, hanya saja sayurannya memakai materi daun dari tumbuhan semanggi. Biasanya pecel semanggi disajikan dengan wadah daun pisang.
Rujak ialah kuliner yang terkenal di banyak tempat di Indonesia. Namun, berbeda dengan rujak-rujak lain yang berisi buah-buahan disiram dengan sambal gula merah, di Surabaya, rujak ada dua macam. Jenis yang biasa kita konsumsi yang berbahan mangga, bengkoang, mentimun dan nanas dengan bumbu gula merah, kacang dan asam dikenal sebagai rujak manis atau rujak buah. Sedangkan, di Surabaya sendiri ada rujak khas yang berjulukan rujak cingur yang sangat terkenal di Jawa Timur.
Cingur atau congor ialah kata dalam Bahasa Jawa yang berarti mulut. Yang dimaksud ialah moncong sapi yang direbus dan diiris tipis-tipis dan dijadikan materi hidangan ini. Selain cingur, rujak ini juga menyertakan irisan buah ibarat mentimun, mangga muda, nanas, dan bengkoang ditambahkan dengan sayur- mayur ibarat kangkung, kacang panjang, kecambah dan tahu, tempe, serta menjes atau mendoan. Makanan ini disajikan dengan saus dari ulegan bumbu kacang, petis udang dan pisang kluthuk yang dihidangkan dengan lontong dan sangat cocok sebagai sajian makan siang.
Kol ialah binatang ibarat dengan kerang namun hidupnya di sawah dan berukuran lebih besar. Sate kol merupakan salah satu kuliner khas Surabaya dimana beberapa kol ditusuk dengan tusuk sate dan dipanggang kemudian dilumeri bumbu kecap atau bumbu merah. Makanan yang mengandung banyak protein ini biasanya dijual per tusuk dengan harga mulai Rp. 2.000 saja.
Nah, itulah beberapa masakan dari Kota Surabaya yang patut Anda buru ketika berkunjung ke kota terbesar kedua di Pulau Jawa ini. Makanan Khas Surabaya siap disantap! Selamat berburu kuliner!
Kesenian di Surabaya yang harus Anda tahu
Kehidupan berkesenian Kota Surabaya tumbuh dengan baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian tradisional tumbuh alasannya ialah perjalanan sejarah melawan penjajahan zaman dahulu hingga ketika ini tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung.
Sudah sangat dikenal kalau Ludruk ialah kesenian rakyat orisinil Jawa Timur. Kesenian rakyat yang berasal dari Jombang ini, menjadi maskot budaya khas Surabaya, terutama tarian Ngremo – nya. Ludruk sudah ada semenjak jaman Jepang sekitar tahun 1942. Dan menjadi sangat terkenal di Surabaya semenjak zaman revolusi.
Gending Jula-Juli Suroboyo,
Tari Remo, Kentrung, Okol, Seni Ujung, Besutan, upacara Loro Pangkon, Tari Lenggang Suroboyo dan Tari Hadrah Jidor.
Sementara kesenian modern juga tumbuh pesat. Sejumlah sanggar tari berkonsentrasi membuatkan perpaduan seni tradisional dan modern. Namun demikian banyak group tari membuatkan kreasi modern, contohnya Marlupi Dance, Gito Maran.
Upaya untuk mewujudkan kehidupan berkesenian di Surabaya dikembangkan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) maupun perkumpulan-perkumpulan seni teater, seni lukis dan musik. Pameran seni lukis maupun seni teater seringkali diselenggarakan di Gedung Balai Pemuda. Sementara pagelaran seni tari tradisional selalu digelar di Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Budaya. Surabaya Symphony Orchestra (SSO) juga mengambil tugas penting dalam menumbuhkan seni musik di Surabaya.
Objek wisata surabaya
Ciri Khas Surabaya
Dialek Arekan atau lebih sering dikenal sebagai bahasa Arekan (Bahasa Jawa : boso Arekan) atau bahasa Suroboyoan ialah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Surabaya dan sekitarnya. Dialek ini berkembang dan digunakan oleh sebagian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Secara struktural bahasa, bahasa Suroboyoan sanggup dikatakan sebagai bahasa paling kasar. Meskipun demikian, bahasa dengan tingkatan yang lebih halus masih digunakan oleh beberapa orang Surabaya, sebagai bentuk penghormatan atas orang lain. Namun penggunaan bahasa Jawa halus (madya hingga krama) di kalangan orang-orang Surabaya kebanyakan tidaklah sehalus di Jawa Tengah terutama Yogyakarta dan Surakarta dengan banyak mencampurkan kata sehari-hari yang lebih kasar.
Wisata Bali
Mantab
BalasHapus