pesan hotel yuk

Gua Sanghyang Tikoro Cianjur

 Bandung juga merupakan destinasi wisata selesai pekan favorit bagi warga Jakarta dan sekita Gua Sanghyang Tikoro Cianjur

Selain Puncak, Bandung juga merupakan destinasi wisata selesai pekan favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Untuk sanggup mencapai kota Bandung, warga Jakarta cukup memakai jalan tol saja, sehingga sangat gampang mengakses kota yang berada di kawasan pegunungan ini. Bagi warga Jakarta yang tidak mempunyai kendaraan, tidak perlu kuatir alasannya aneka macam jasa travel yang menyediakan transportasi dari Jakarta ke Bandung.

Selain akomodasi aksesnya, Bandung juga mempunyai banyak tempat wisata menarik sehingga ramai dikunjungi wisatawan yang berdomisili di sekitar Bandung. Nah kali ini tim wisata hits akan memperlihatkan salah satu tempat wisata di sekitar bandung tepatnya di kabupaten cianjur yang sangat menakjubkan.

Sanghyang yaitu sebutan bagi Gua atau sungai yang dianggap suci atau bersejarah bagi masyarakat setempat. Sanghyang Tikoro sendiri diartikan sebagai gua yang beraliran sungai dimana sungai tersebut masuk ke dalam gua dan tidak diketahui arah alirannya menuju kemana. Konon kata masyarakat setempat, jikalau kita memasukkan sebatang lidi ke dalam anutan sungai disana maka akan terdengar ibarat bunyi insan tersedak. Maka dari itulah disebut Tikoro dalam bahasa Sunda, yang artinya yaitu Tenggorokan.

Sanghyang Tikoro letaknya sangat berdekatan sekali dengan Waduk Saguling, Cianjur. Tepat disebelah situs ini terdapat gedung megah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sumber daya nya diperoleh melalui anutan sungai dalam 2 pipa raksasa. Sebagian oranng masih kebingungan jikalau ingin menemukan situs ini, maka dari itu melalui artikel ini penulis akan mencantumkan titik koordinat Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek, biar kalian sanggup dengan gampang melacaknya lewat GPS atau Google maps. Koordinat lokasinya yaitu S6’51.713′ dan E107’21.256′.

Situs Sanghyang Tikoro sendiri secara umum terletak di kawasan Cianjur, tepatnya sekitar Waduk Saguling. Tidak ada rambu-rambu khusus yang memperlihatkan keberadaan situs ini. Namun sebagau patokan, sehabis belok ke pintu gerbang Waduk Saguling dari jalan raya Bandung – Cianjur, sekitar 1 km kemudian akan menemui pertigaan, nah disana terdapat papan penunjuk arah yang bertuliskan “Power House” ke arah kanan. Tinggal ikuti arah ke kanan tersebut dan tidak usang kemudian akan menemui bangunan besar pembangkit listrik yang dinamakan Power House tadi. Situs Sanghyang Tikoro berada di sebelah bangunan ini. Berikut akan coba aku deskripsikan secara terpisah mengenai Sanghyang Tikoro.

Tepat disebelah bangunan Power House, kalian akan menjumpai tangga turun yang berakhir di sebuah pelataran kecil. Setelah menuruninya, kalian gres akan menjumpai wujud Sanghyang Tikoro. Karena letaknya memang cukup tersembunyi, sehingga tidak terlihat terang jikalau kalian tidak menuruni pelataran tersebut.

 Bandung juga merupakan destinasi wisata selesai pekan favorit bagi warga Jakarta dan sekita Gua Sanghyang Tikoro Cianjur

Kami sendiri merasa kurang puas jikalau hanya melihat lubang gua sungai bawah tanah jikalau tidak mendekat langsung, hasilnya “ide nakal” pun terlintas. Kami dikala itu melompat pagar biar sanggup eksklusif mendekat ke verbal Gua. Hal ini jangan ditiru, alasannya anutan sungai sangat deras, dan resiko terjatuh sangat besar. Saat itu rasa haus kami akan petualangan telah mengalahkan nalar sehat..hahaha. Dan hasilnya kami berhasil mencapai verbal gua, tentu dengan anutan sungai misterius nya.

Mengapa misterius? Yap, alasannya hingga dikala ini tidak ada seorang pun yang tahu akan arah anutan sungai ini akan berlabuh kemana. Suara anutan sungai yang deras terdengar menggema keras sekali dikala memasuki gua. Jika diamati melalui suara, tampaknya sudut elevasi sehabis melewati gua ini akan menurun, sehingga muncul bunyi air layaknya air terjun.

 Bandung juga merupakan destinasi wisata selesai pekan favorit bagi warga Jakarta dan sekita Gua Sanghyang Tikoro Cianjur

Masyarakat setempat bahkan mengaitkan Sanghyang Tikoro dengan legenda surutnya Danau Bandung Purba. Tentu aku sendiri juga ingin tau dengan legenda tersebut. Setelah aku cari tahu, aku menemukan artikel ilmiah disini,

Dalam artikel tersebut, sudah beberapa kali dimuat artikel perihal bobolnya Danau Bandung Purba yang ditulis oleh T. Bachtiar. Tulisan-tulisan itu didasarkan terutama dari makalah ilmiah di Majalah Geologi Indonesia Vol. 17 No. 3 Desember 2002, terbitan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) berjudul “Analisis Geomorfologi Perbukitan Saguling-Sangiangtikoro: Pengeringan Danau Bandung Purba tidak Melalui Gua Sangiangtikoro” oleh Budi Brahmantyo, Sampurno, dan Bandono.

Pada makalah itu dibuktikan bahwa Gua Sanghyang tikoro yang berelevasi tidak lebih dari 354 m di atas maritim rata-rata bukan penyebab bobolnya Danau Bandung Purba. Di balik selatan Gua Sanhyang tikoro terdapat dinding alam tinggi dan kokoh yang menjadi penghalang genangan danau purba dengan Sangiangtikoro. Agar danau purba surut, tentunya harus membobol dinding penghalang ini yang menghubungkan puncak-puncak punggungannya yaitu Pasir Kiara 732 m dan Puncak Larang 850 m.

Jika kita mengamati tekstur batuan sekitar, maka akan tampak batuan homogen batuan kapur yang notabene tidak ramah dengan air. Peneliti hanya sanggup memastikan bahwa Sanghyang Tikoro bukanlah penyebab surutnya Danau Bandung Purba, namun tetap saja tidak menemukan balasan perihal kemana anutan sungai ini bermuara?

Mungkin kalian harus tiba ke lokasi ini untuk menemukan sensasi melihat eksklusif sungai bawah tanah Sanghyang Tikoro.
Gua Sanghyang Tikoro Cianjur Gua Sanghyang Tikoro Cianjur Reviewed by Unknown on 18.05 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.